Survei IDM: Cagub Pilihan Gerindra, Sudrajat Salip Ridwan Kamil
porosdigital.Hasil survei terbaru dirilis Lembaga survei Indonesia Development
Monitoring (IDM) tingkat popularitas dan elektabilitas empat pasangan
calon Gubernur dan Wakil Gubernur di Pilkada Jawa Barat 2018. Dari hasil
survei, duet Deddy Mizwar-Dedi Mulyadi nangkring di posisi pertama.
Pasangan Deddy-Dedi meraih tingkat popularitas dengan persentase 83,2 persen. Di posisi kedua secara mengejutkan duet Sudrajat-Ahmad Syaikhu dengan 80,5 persen. Kemudian, pasangan Ridwan Kamil-Uu Ruzhanul Ulum dengan 78,4 persen. Lalu, pasangan yang diusung PDIP yaitu TB Hasanudin-Anton Charliyan 72,3 persen.
Jumlah tersebut merupakan akumulasi dari wawancara responden di tiga daerah di Jawa Barat yaitu Pantura, Periangan dan Pamalayon. Sedangkan untuk tingkat elektabilitas, pasangan Sudrajat-Syaikhu menunjukkan tren positif bahkan menyalip lawan berat Ridwan Kamil-Uu Ruzhanul Ulum.
Untuk wilayah Pantura, tren elektabilitas Sudrajat-Syaikhu yang diusung koalisi Gerindra, PKS, dan PAN ini disebut paling moncer dibandingkan calon lain dengan persentase 31,2 persen. Selanjutnya, disusul paslon Deddy-Dedi 26,3 persen, TB Hasanuddin-Anton 20,7 persen. Sedangkan pasangan Ridwan Kamil-Uu Ruzhanul Ulum 11,3 persen.
“Sedangkan di Priangan, hasilnya Sudrajat-Syaikhu unggul meraih 35,6 persen, RINDU 25,3 persen, Hasanah 10,7 persen, 2DM 16,3 persen,” ujar Direktur Eksekutif IDM, Bin Firman Tresnadi dalam keterangan persnya, Rabu, 25 April 2018.
Sedangkan di wilayah Pamalayon, elektabilitas Sudrajat-Syaikhu mencapai 33,3 persen, Deddy-Dedi 21,6 persen, TB Hasanudin-Anton 19,4 persen. Sementara, Ridwan Kamil-Uu berada dalam posisi buncit mencapai 17,6 persen.
“Faktor yang menyebabkan Sudrajat-Syaikhu unggul dalam survei kali ini adalah representatif dari orang ‘Priangan-Cirebonan’. Basic Sudrajat sebagai orang Sumedang dan Syaikhu dari Cirebon menjadi faktor utama pilihan responden,” kata Firman.
Firman menambahkan, sosok agamais keduanya menjadi penguat masyarakat di tiga daerah tersebut memilih Sudrajat-Syaikhu. Bahkan, branding Partai Keadilan Sejahtera (PKS) di Jawa Barat yang memenangkan Ahmad Heryawan di Pilgub Jabar 2008 dan 2013, menjadi perhitungan masyarakat.
“Partai ini sudah teruji dan cukup mengakar, terutama di Pamayon. Kemampuan PKS dalam memaksimalkan kerja kader sangat sulit ditandingi partai-partai lain,” jelas Firman.
Adapun survei tersebut dilakukan dengan memilih 2.178 responden dari jumlah Daftar Pemilih Tetap (DPT) Jawa Barat yang mencapai 31,7 Juta sejak Senin 2 April hingga dengan 15 April 2018. Survei menggunakan metode multistagte random sampling dengan margin of error sebesar -/+ 2,1 persen dengan tingkat kepercayaan 95 persen.
Pasangan Deddy-Dedi meraih tingkat popularitas dengan persentase 83,2 persen. Di posisi kedua secara mengejutkan duet Sudrajat-Ahmad Syaikhu dengan 80,5 persen. Kemudian, pasangan Ridwan Kamil-Uu Ruzhanul Ulum dengan 78,4 persen. Lalu, pasangan yang diusung PDIP yaitu TB Hasanudin-Anton Charliyan 72,3 persen.
Jumlah tersebut merupakan akumulasi dari wawancara responden di tiga daerah di Jawa Barat yaitu Pantura, Periangan dan Pamalayon. Sedangkan untuk tingkat elektabilitas, pasangan Sudrajat-Syaikhu menunjukkan tren positif bahkan menyalip lawan berat Ridwan Kamil-Uu Ruzhanul Ulum.
Untuk wilayah Pantura, tren elektabilitas Sudrajat-Syaikhu yang diusung koalisi Gerindra, PKS, dan PAN ini disebut paling moncer dibandingkan calon lain dengan persentase 31,2 persen. Selanjutnya, disusul paslon Deddy-Dedi 26,3 persen, TB Hasanuddin-Anton 20,7 persen. Sedangkan pasangan Ridwan Kamil-Uu Ruzhanul Ulum 11,3 persen.
“Sedangkan di Priangan, hasilnya Sudrajat-Syaikhu unggul meraih 35,6 persen, RINDU 25,3 persen, Hasanah 10,7 persen, 2DM 16,3 persen,” ujar Direktur Eksekutif IDM, Bin Firman Tresnadi dalam keterangan persnya, Rabu, 25 April 2018.
Sedangkan di wilayah Pamalayon, elektabilitas Sudrajat-Syaikhu mencapai 33,3 persen, Deddy-Dedi 21,6 persen, TB Hasanudin-Anton 19,4 persen. Sementara, Ridwan Kamil-Uu berada dalam posisi buncit mencapai 17,6 persen.
“Faktor yang menyebabkan Sudrajat-Syaikhu unggul dalam survei kali ini adalah representatif dari orang ‘Priangan-Cirebonan’. Basic Sudrajat sebagai orang Sumedang dan Syaikhu dari Cirebon menjadi faktor utama pilihan responden,” kata Firman.
Firman menambahkan, sosok agamais keduanya menjadi penguat masyarakat di tiga daerah tersebut memilih Sudrajat-Syaikhu. Bahkan, branding Partai Keadilan Sejahtera (PKS) di Jawa Barat yang memenangkan Ahmad Heryawan di Pilgub Jabar 2008 dan 2013, menjadi perhitungan masyarakat.
“Partai ini sudah teruji dan cukup mengakar, terutama di Pamayon. Kemampuan PKS dalam memaksimalkan kerja kader sangat sulit ditandingi partai-partai lain,” jelas Firman.
Adapun survei tersebut dilakukan dengan memilih 2.178 responden dari jumlah Daftar Pemilih Tetap (DPT) Jawa Barat yang mencapai 31,7 Juta sejak Senin 2 April hingga dengan 15 April 2018. Survei menggunakan metode multistagte random sampling dengan margin of error sebesar -/+ 2,1 persen dengan tingkat kepercayaan 95 persen.
Komentar
Posting Komentar